Sudah 162.109 Sertifikat Halal Diterbitkan, 80 Persen Produk Makanan

Hingga semester I tahun 2025, tercatat sebanyak 162.109 sertifikat halal telah diterbitkan, dengan dominasi pada tiga industri pengolahan yakni di bidang makanan (130.111 industri), minuman (10.383 industri), serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (1.633 industri).
EmitenNews.com - Hingga semester I tahun 2025, tercatat sebanyak 162.109 sertifikat halal telah diterbitkan, dengan dominasi pada tiga industri pengolahan yakni di bidang makanan (130.111 industri), minuman (10.383 industri), serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (1.633 industri).
Fasilitasi industri halal yang dilakukan oleh Kemenperin terus mendorong pencapaian ini, di mana pada tahun 2025 diharapkan dapat mencapai target pemberian fasilitasi sertifikasi halal kepada 2.925 industri di seluruh Indonesia, baik melalui skema regular maupun self-declare.
“Program fasilitasi sertifikasi halal regular yang diberikan Kemenperin juga disertai dengan fasilitasi pelatihan penyelia halal, agar penerapan halal di sektor industri bisa berjalan dengan konsisten,” tutur Kepala Pusat Industri Halal Kemenperin, Kris Sasono Ngudi Wibowo pada Media Gathering Halal Indo 2025 di Jakarta, Kamis (17/7).
Berbagai strategi ini didukung dengan adanya promosi dan kerja sama secara global, yang di antaranya dilakukan dengan mendorong daya saing produk halal Indonesia di pasar internasional. Selain itu, Kemenperin juga menggelar Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) serta pemberian dukungan pada penyelenggaraan Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) 2025 yang akan digelar pada tanggal 25-28 September 2025 di ICE BSD, Tangerang.
“Halal Indo 2025 bukan sekedar menjadi pameran industri halal terbesar di tanah air saat ini, namun juga telah menjadi bagian dari siklus agenda pameran halal internasional, sehingga diharapkan dapat menjadi platform yang optimal bagi para pelaku industri halal Indonesia untuk unjuk gigi dan memperluas akses pasar di kancah global,” paparnya.
Kris berharap agar kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, pelaku industri, serta stakeholder terkait lainnya dapat terus diperkuat. “Industri halal akan makin berkembang ketika pasar mulai membuka diri. Pasar global sudah luar biasa besar, kita perlu terus bersinergi dan berkolaborasi untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai pemimpin industri halal,” imbuhnya.
Merujuk data yang dirilis oleh Dinar Standar, Indonesia kembali unjuk gigi setelah bertahan dalam peringkat ketiga pada Top 15 Global Islamic Economy Indicator Score 2024/25. Pada data tersebut, Indonesia menunjukkan keunggulan pada sejumlah sektor industri halal, di antaranya modest fashion, farmasi dan kosmetik, serta makanan. Bahkan, SGIER 2024/25 kembali menyebutkan di tahun 2023, konsumsi umat muslim dunia pada enam sektor ekonomi syariah mencapai USD 2,43 triliun, yang turut menujukkan kebutuhan terhadap produk halal menjadi pasar yang potensial.(*)
Related News

IHSG Menguat 0,34 Persen , Saham Ini Penopangnya

Kebutuhan Masih Tinggi; Impor Produk Pestisida Capai 87.350 Ton

Dukung Penegakan Hukum, Kemenperin Jaga Peredaran Gula Rafinasi

IHSG Tancap Gas! Menguat 1,27 Persen di Sesi I

Izin OJK Keluar, Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Beroperasi

Mengekor Wall Street, IHSG Lanjut Menguat