EmitenNews.com - Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyepakati besaran pagu RKA-K/L Tahun 2024 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran yakni sebesar Rp6.798.653.040.000. Kementerian ESDM pun melakukan optimalisasi anggaran yang ditetapkan agar pembangunan infrastruktur yang manfaatnya menyentuh langsung Masyarakat dapat dilanjutkan.


"Mengingat tidak ada tambahan anggaran untuk infrastruktur, Kementerian ESDM melakukan optimalisasi belanja barang pada layanan internal sehingga diperoleh efisiensi sebesar Rp89,25 miliar untuk dialihkan menjadi tambahan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 34.704 rumah tangga (RT) dari semula 80.000 RT menjadi 114.704 RT," ujar Arifin di Jakarta, Rabu (13/9).


Program sambungan listrik gratis melalui program BPBL kepada masyarakat adalah upaya Pemerintah memberikan akses listrik untuk masyarakat tidak mampu dengan tarif yang terjangkau karena penerima manfaat program BPBL ini selanjutnya akan menjadi pelanggan PT PLN (Persero) golongan 450 VA subsidi.


Selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, melalui program ini juga diharapkan akan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.


"Program ini menunjukkan bahwa Pemerintah hadir di tengah masyarakat di daerah yang sulit dan terisolir yang membutuhkan penerangan," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu dalam kesempatan yang berbeda.


"Masih terdapat masyarakat kurang mampu yang sudah dilewati jaringan listrik PT PLN (Persero) di depan rumah, namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga,"lanjut Jisman.


Tahun 2022 lalu Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga akan mendapatkan sambungan listrik gratis melalui program BPBL. Realisasi pada akhir tahun 2022 berhasil menyala melebihi target yaitu sebanyak 80.183 rumah tangga atau 100,2%. Pada tahun 2023 ini, Program BPBL kembali dilanjutkan dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia.(*)