Terus Lebih Baik, IICD Ungkap Membangun Governance Sebenarnya Adalah Membangun Ekosistem
Penentuan emiten penerima penghargaan tersebut didasarkan penilaian yang dilakukan oleh IICD terhadap 200 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan metode Asean CG Scorecard, yang dibagi menjadi 100 emiten Big Cap dan 100 emiten MidCap, dan didukung oleh 6 asesor yang kompeten dan berpengalaman di Asean CG Scorecard dengan latar belakang pendidikan S2 dan S3.
Instrumen Asean CG Scorecard merupakan pengembangan dari OECD Principle on CG yang meliputi: (1) hak-hak pemegang saham; (2) perlakuan yang setara terhadap pemegang saham; (3) peran pemangku kepentingan; (4) pengungkapan dan transparansi; dan (5) tanggungjawab dewan. IICD telah melakukan penilaian CG terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2005, dengan metode CG Scorecard OECD, yang merupakan prinsip CG berstandar internasional, yang sudah di implementasi di negara2 ASEAN termasuk Indonesia. Kemudian sejak 2012, IICD melakukan penilaian terhadap 100 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan metode Asean CG Scorecard. Sejak tahun 2017, jumlah emiten yang dinilai IICD ditingkatkan menjadi 200 emiten.
Dalam acara ini, IICD mengumumkan Top 50 emiten BigCap dan MidCap dengan praktek CG Terbaik tahun 2022 dan diantara Top 50 tersebut terdapat 26 emiten BigCap serta 24 emiten MidCap terbaik yang menerima award. Sebelumnya, CG Expert IICD yang juga Team Leader Penilaian sekaligus anggota Dewan Pembina IICD memberikan paparan hasil penilaian 2023 terhadap 200 emiten, serta beberapa rekomendasi yang harus dilakukan para emiten.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pemberian apresiasi kepada para emiten dengan praktek CG terbaik (BigCap & MidCap) kali ini dibagi menjadi 11 kategori, yaitu: Leadership in Corporate Governance, the Best CG Overall, The Best Financial Sector, The Best Non-Financial Sector, The Best SOE/BUMN, The Best Right of Shareholders, The Best Equitable Treatment of Shareholders, The Best Role of Stakeholders, The Best Disclosure & Transparency, The Best Responsibility of the Boards, The Most Improved, yang diumumkan pada puncak acara. Pemberian kategori baru “Leadership in Corporate Governance” ditujukan kepada emiten yang telah lebih dari 3 kali berturut-turut memperoleh penghargaan the Best Overall dalam penilaian yang dilakukan oleh IICD.
James Simanjuntak, Ph.D (CG Expert & Dewan Pembina IICD mengatakan, Shareholders and other stakeholders engagement mensyaratkan kualitas pelaporan yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan. Pemegang saham meminta dengan tegas bahwa laporan tata Kelola korporat (governance reporting) seharusnya mengkomunikasikan dampak-dampak sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi (financial issue) oleh Perusahaan untuk memastikan bahwa investasi mereka menjanjikan financial return jangka panjang. Dengan kata lain, akuntabilitas dewan dituntut melebihi peran tradisional yang menekankan pada financial return jangka pendek kepada para pemegang saham.
Laporan tata Kelola korporat yang berkualitas seharusnyalah menekankan substansi dari implementasi tata Kelola korporat yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan. Pemegang saham yakin bahwa maksimalisasi kesejahteraan para pemangku kepentingan akan berdampak pada penciptaan nilai jangka panjang bagi mereka. Pemegang saham, terutama pemegang saham institusi, sepakat bahwa laporan tata kelola korporat, laporan tahunan, laporan keberlanjutan, atau laporan terintegrasi seharusnyalah menghindari laporan yang sifatnya hanyalah pengulangan tema dari tahun ke tahun dan tidak memberikan contoh ilustratif (boilerplate disclosures).
Hasil penilaian 200 emiten berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecards (ACGS), dalam enam tahun terakhir, 2018 sampai dengan 2023 menunjukkan keprihatinan atas kualitas pengungkapan informasi pada laporan tahunan, laporan keberlanjutan dan situs website perusahaan yang berakibat perkembangan tata Kelola korporat selama enam tahun terakhir ini dapat dikatakan tidak mengalami penguatan yang signifikan.
Related News
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru