Sementara itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, yang meraih Nobel Perdamaian pada 1996, telah mendorong ide keanggotaan ASEAN sejak 1970-an, bahkan ketika negaranya masih di bawah kekuasaan kolonial Portugal.

"Kami harus menjaga stabilitas dan tidak menjadi beban bagi ASEAN. Timor Leste dapat berkontribusi melalui pengalaman kami dalam menangani konflik dan sengketa perbatasan," kata Ramos-Horta dalam wawancara dengan CNA pada September lalu.

Timor Leste sempat dijajah Portugal selama tiga abad sebelum mengalami masa pendudukan oleh Indonesia pada 1975. Dengan nama Timor Timur, sebagai salah satu provinsi, timbul perlawanan dari dalam untuk melepaskan diri dari Indonesia.

Kemudian, setelah melalui konflik panjang dan referendum kemerdekaan, negara itu akhirnya meraih kemerdekaan penuh pada 2002. 

Saat itu, Presiden BJ. Habibie menyetujui pelaksanaan referendum, di bawah pengawasan PBB, sampai akhirnya hasil penghitungan suara menunjukkan mayoritas rakyat Timor Timur menginginkan merdeka, dan lepas dari Indonesia. ***