EmitenNews.com - DJIA meningkat sebesar +0,08% pada hari Kamis (11/07). Sementara itu S&P 500 melemah (-0,88%) bersama dengan Nasdaq (-1,95%). Wall Street ditutup bervariasi di tengah indikasi soft-landing dari pembacaan tingkat inflasi sebesar 3% YoY untuk Jun-2024 (vs 3,3% YoY pada Mei-2024).


MNC Sekuritas mencatat bahwa jumlah klaim pengangguran yang lebih rendah untuk periode yang berakhir Jul/06 mungkin bertindak sebagai penurunan indeks, mencerminkan pasar kerja yang lebih tangguh dari yang diharapkan.


Selain itu, aksi ambil untung dari perusahaan teknologi kelas berat juga menambah tekanan pada indeks. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Neraca Perdagangan Tiongkok Jun-2024; 2) Produksi Industri Jepang Final Mei-2024; 3) PPI Inti AS Jun-2024.


Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atau kebijakan gas murah sebesar USD6/MMBtu. MNCS menduga keputusan ini diperpanjang karena pemerintah menyatakan nilai tambah bagi perekonomian nasional meningkat tiga kali lipat dengan pemberlakuan ini pada tahun 2023 (Rp157,2 triliun), dibandingkan dengan jumlah harga gas murah yang dikeluarkan (Rp51,0 triliun).


Keputusan ini akan diberlakukan terhadap 7 sektor awal, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Sementara itu, pemerintah sedang mengevaluasi kemungkinan insentif ini untuk diperluas ke 24 subsektor manufaktur lainnya.


"Kami melihat keputusan ini akan menguntungkan 7 sektor tersebut, sementara margin perusahaan gas menengah dan hulu menjadi perhatian kami," sebut MNCS dalam analisisnya pagi ini.


IHSG menguat +0,18% ke level 7.300,41 pada perdagangan Kamis (11/07) yang diikuti aksi beli bersih asing sebesar Rp602,53 miliar. Sejumlah sektor menguat dan menjadi penggerak indeks, dipimpin oleh sektor transportasi dan logistik (+2,02%) dan diikuti sektor properti dan real estate (+1,21%).


Sementara itu, sektor yang melemah dipimpin oleh sektor perindustrian (-0,24%) dan diikuti sektor kesehatan (-0,36%). Indeks menguat solid bersama bursa Asia lainnya.


Katalis positif masih berasal dari optimisme investor menjelang rilis data inflasi AS Juni 2024 yang diantisipasi melambat sehingga mendorong ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada September 2024. Probabilitas penurunan suku bunga pada September 2024 meningkat menjadi 85% dari 47% pada bulan sebelumnya.


Selain itu, investor juga mencermati rilis data pesanan mesin Jepang untuk Mei-2024 yang naik sebesar +10,8% YoY (vs konsensus +7,2% YoY). Rupiah ditutup menguat pada level Rp16.195/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran harga 7.267-7.333. Saham yang direkomendasikan untuk perdagangan hari ini adalah AUTO, HRTA, KLBF, dan ULTJ.(*)