Tumbuh Bersama Program BRI Klasterku Hidupku, Kopi Akar Wangi Maju dari Hulu ke Hilir

Adi Ahmad Nasir (32), sosok di balik layar klaster usaha kopi Akar Wangi, di Garut, Jawa Barat. dok. BRI.
EmitenNews.com - Perkembangan dari hulu ke hilir Klaster Usaha Kopi Akar Wangi, di Garut, Jawa Barat, tidak bisa dipisahkan dari peran penting PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Adi Ahmad Nasir (32), sosok di balik layar klaster usaha yang memanfaatkan potensi desa itu, masih ingat betul bagaimana keterlibatan BRI melalui program BRILian, yang mengusung program BRI Klasterku Hidupku.
Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (22/11/2023), Adi Ahmad Nasir menceritakan besarnya peranan BRI dalam mendorong Klaster Usaha Kopi Akar Wangi semakin berkembang hingga saat ini.
Semua berawal saat Desa Sukalaksana mengikuti program Desa BRILian, dan masuk nominasi hingga menjadi juara, yang membuatnya kemudian menjadi desa binaan BRI. Dari situ, peluang pemberdayaan masyarakat pun semakin terbuka lebar.
Semua itu sejalan dengan tekad mengembangkan potensi usaha di Kampung Waluran Tonggoh, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, yang menjadi salah satu jalan untuk mendorong masyarakat dan wilayah tersebut semakin maju.
Potensi yang ada bisa beragam jenisnya, dan mungkin tidak disadari, atau awalnya dianggap sepele. Padahal, jika digali lebih jauh, hasil bumi khas di wilayah tersebut juga bisa dikreasikan menjadi produk unik yang nantinya dapat menjadi ikon wilayah.
Itulah yang digali oleh masyarakat Kampung Waluran Tonggoh, Desa Sukalaksana. Mereka, sejak lama dikenal dengan profesinya sebagai petani kopi dan akar wangi. Keduanya memang bahan yang berbeda, tapi ketika dikombinasikan bisa menjadi produk minuman dengan citarasa khas.
Adi Ahmad Nasir adalah sosok di balik layar klaster usaha Kopi Akar Wangi yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. Sebagai ketua klaster, tekadnya bagaimana membawa klaster kelompok usahanya terus menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Adi menceritakan, bagaimana awalnya ide inovatif tersebut muncul yang menjadi kekuatan utama klaster usahanya tersebut. Awalnya mereka hanya memiliki penghasilan dari Kopi Arabika dan akar wangi, sehingga muncul wacana untuk membuat gabungan antara kopi dan akar wangi.
Tahun 2017 usaha pengolahan kopi akar wangi dimulai
Related News

Waspada Penipuan Lebaran! BRI Bagikan Tips Cegah Kejahatan Siber

Chandra Asri (TPIA) & Glencore Rampungkan Akuisisi Shell di Singapura

Lebaran Praktis! Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024