Turis Asing Terpapar DBD, Menkes Jamin Penanganan di Indonesia Aman
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. dok. Kemenkes.
EmitenNews.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi santai fenomena banyak turis terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali. Menkes mengungkapkan, seharusnya turis Australia itu, bersyukur terjangkit di Indonesia. Karena, fasilitas kesehatan di Indonesia lebih ahli dalam menangani penyakit tersebut.
Dalam keterangannya kepada pers, seperti dikutip Selasa (23/4/2024), Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sang turis mungkin harus bersyukur, karena penanganan penyakit DBD di Indonesia lebih maju.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi soal turis asal Queensland, Australia yang berbagi kisahnya di media sosial saat terkena demam berdarah dengue (DBD) di Bali. Liburan yang diidam-idamkannya bakal menyenangkan, menjadi kacau karena terpapar DBD.
Selain di Bali, di Nusa Tenggara Barat, ada sembilan turis terpapar DBD saat liburan didi Gili Air, Lombok. Informasi itu diketahui dari laman Facebook Anonymous Participant. Laman itu menyebutkan banyak WNA di Gili Air, Lombok Utara, dirawat di rumah sakit karena menderita DBD. Hal itu dibenarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) NTB.
"Benar ditemukan riwayat sembilan WNA penderita kasus DBD yang pernah dirawat di Klinik Medika Gili Air pada periode Februari hingga Maret 2024," ujar Kadinkes NTB Lalu Hamzi Fikri, Selasa (26/3/2024).
Menurut Menkes, penanganan DBD itu, ada seninya. Kapan trombosit pasien turun, dan mesti ditangani seperti apa. ”Itu kan ada art-nya dan tergantung pengalaman. Indonesia karena banyak kasus DBD jadi, pengaruhnya (tingkat kesembuhan) tinggi."
DBD merupakan penyakit yang dapat diobati, serta tingkat kesembuhannya tinggi, asalkan secepat mungkin melakukan identifikasi.
"DBD itu angka fatality rate-nya rendah. Dibandingkan misalnya dengan TBC yang meninggal di Indonesia di atas 100 ribu orang, DBD yang meninggal 400-an," jelas Budi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra meminta agar persoalan turis Australia yang terjangkit DBD tidak terlalu didramatisasi. Ia mengatakan, kasus DBD dapat menjangkit siapa pun. Yang terpenting untuk dilakukan adalah merespons DBD dengan cepat.
"Supaya kesehatannya segera dapat dipulihkan dan tidak lagi melakukan penularan atau infeksi lebih luas. Jadi, jangan didramatisasi, karena dengue ini bisa mengenai siapa saja. Kewaspadaan itu yang paling penting, lingkungan kita jaga," tegasnya. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan