Bencana Sumbar, Banjir Bandang Telan 43 Korban Meninggal
Kondisi permukiman warga pascabanjir bandang yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024). dok. BPBD Kabupaten Agam.
EmitenNews.com - Korban bencana alam yang melanda Sumatera Barat terus bertambah. Dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total 43 orang meninggal dunia akibat banjir lahar dingin yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat. Jumlah tersebut bertambah setelah tim pencarian gabungan menemukan korban hilang di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.
Dalam keterangannya Senin (13/5/2024), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari total 43 korban meninggal dunia, sebanyak 19 orang di antaranya ditemukan di Kabupaten Agam. Kemudian 14 orang di Kabupaten Tanah Datar. Selain itu, terdapat 8 korban jiwa di Padang Pariaman, dan dua lainnya di Padang Panjang.
“Dari sejumlah jenazah yang ditemukan pada hari ini, empat di antaranya masih dalam proses identifikasi. Korban dalam pencarian sebanyak 15 orang,” ujarnya.
Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024). Bencana ini dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya aliran sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi. Banjir yang terjadi diperparah dengan terbawanya material vulkanik dari Gunung Marapi melalui sungai karena hujan lebat di sekitar puncak.
“Hujan yang tinggi di sekitar puncak membawa turun material vulkanis dan menjadi lahar dingin,” kata Abdul Muhari.
Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
BNPB juga mencatat, sebanyak 1.159 warga di Kabupaten Agam terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut. Lalu, 2.039 warga di Kabupaten Tanah Datar yang mengungsi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan