EmitenNews.com - Indonesia sedang baik-baik saja. Paling tidak, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh dalam tahun 2023 di tengah ketidakpastian global, melanjutkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022.

 

"Indonesia tumbuh pada 2022, bahkan pada paruh kedua 2022 pertumbuhan Indonesia lebih tinggi daripada paruh awal 2022 berbeda dengan negara lain," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Firman Mochtar dalam Webinar Asian Development Outlook April 2023, Selasa (4/4/2023).

 

Ada banyak tantangan antara lain konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, tingginya harga komoditas, dan volatilitas di keuangan global. Namun di tengah tantangan tersebut, ekonomi Indonesia masih tumbuh lebih tinggi dari negara-negara lain.

 

"Kami setuju bahwa sebagian besar itu dipicu oleh surplus pada keseimbangan dagang yang menciptakan prospek lebih baik dan kinerja lebih baik bagi Indonesia," tuturnya.

 

Pertumbuhan yang tetap solid tersebut didukung oleh stabilitas di berbagai bidang. Mulai dari nilai tukar rupiah yang tetap terjaga sejalan dengan langkah stabilisasi Bank Indonesia, inflasi terkendali, pertumbuhan kredit yang meningkat, dan sistem keuangan yang tetap sehat.

 

Satu hal lagi, likuiditas perbankan dan perekonomian memadai untuk mendorong berlanjutnya peningkatan kredit atau pembiayaan. Pada Februari 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi mencapai 29,09 persen. Pada 2023, pertumbuhan kredit diperkirakan meningkat 10-12 persen. ***