EmitenNews.com - Pemerintah akan melibatkan mahasiswa dalam proses penciptaan lumbung pangan. Rencananya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan melibatkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan program Merdeka Belajar untuk mencetak satu juta hektare sawah. Upaya menciptakan lumbung pangan mesti berjalan satu paket antara cetak sawah dan alat pertanian.

“Polbangtan dan Merdeka Belajar kita kirim anak-anak kita,” kata Mentan  Andi Amran Sulaiman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, pada Jumat (6/9/2024).

Para mahasiswa akan digaji sebesar Rp 10 juta untuk mengoperasikan alat pertanian dan mencetak sawah. Dengan upah sebesar itu, diharapkan para mahasiswa betah menjalankan program tersebut.

Dengan semangat itu, Kementerian Pertanian meminta penambahan Rp65,9 triliun untuk anggaran 2025 kepada Komisi IV DPR. Penambahan itu disebut untuk mencapai swasembada dan lumbung pangan pada pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Rincian anggaran sebesar Rp65,9 triliun itu meliputi tanaman pangan sebesar Rp7,4 triliun, hortikultura Rp1,2 triliun, perkebunan sebesar Rp 2,3 triliun, peternakan dan kesehatan hewan Rp2,4 triliun.

Lainnya, berupa sarana, dan prasarana pertanian Rp51,6 triliun, cetak sawah 1 juta hektar sebesar Rp26,9 triliun, standarisasi instrumen pertanian Rp 742,1 miliar, penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian Rp2,5 triliun.

Kemudian, manajemen kesekretariatan menuju lumbung pangan Rp309,2 miliar, dan pengawasan dan pengendalian menuju lumbung pangan Rp110,0 miliar.

Pemerintah berencana mencetak sawah sampai tanam seluas 250 ribu hektare pada 2025 dengan anggaran Rp20 triliun. Ada tiga lembaga atau kementerian yang menggawangi program Quick Wins Pencetakan dan Peningkatan Lahan Pertanian ini, yaitu Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, dan BUMN atau instansi yang ditunjuk.

“Anggaran Rp5 triliun akan digunakan untuk mencetak sawah di Merauke. Cetak sawah sampai tanam seluas 100 ribu hektare di Merauke yang dilaksanakan oleh BUMN atau instansi yang ditunjuk,” kata Amran Sulaiman.

Selain itu, anggaran sebesar Rp7,50 triliun akan digunakan oleh Kementerian PUPR untuk mencetak sawah seluas 100 ribu hektare dan peningkatan jaringan irigasi tersier. Kemudian untuk Kementerian Pertanian akan menggunakan anggaran Rp7,50 triliun untuk mencetak sawah dan aneka perlengkapanya.

Dari Rp 7,50 triliun, Kementerian Pertanian akan menggunakan Rp2,885 triliun untuk mencetak sawah seluas 50 ribu hektare dan olah lahan 150 ribu hektare. Kemudian, Rp2,763 triliun untuk fasilitas penanaman dan pascapanen seluas 150 ribu hektare, dan Rp1,853 triliun untuk intensifikasi seluas 80 ribu hektare.

“Kami mohon dukungan dan persetujuan pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI terkait usulan penyesuaian volume dan anggaran yang dimaksud,” kata Amran Sulaiman. ***