EmitenNews.com -Pertambangan merupakan hal yang lumrah dilakukan. Penambang biasa akan melakukan aktivitas pencarian dan penggalian untuk mencari bahan tambang. Misalnya Batu Bara, Emas, Nikel, Besi, Timah, Tembaga, dan lainnya. Pasti Kita telah mengenal emiten-emiten yang pertambangan seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Merdeka Chopper Tbk (MDKA), PT Andaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Indomegah Tambang Raya Tbk (ITMG), dan emiten lainnya. Emiten tambang biasanya mempunyai berbagai macam alat berat dan aset yang begitu mahal. Ada juga pertambangan yang dilakukan secara sederhana seperti menambang emas dan intan. Penambang emas tradisional biasanya menggunakan suatu wadah besar yang digunakan untuk mengayak emas yang dapat dilakukan oleh satu orang. Begitu pula dengan menambang intan yang harus diayak untuk mendapatkannya. Setiap kegiatan pengayakan yang dilakukan oleh penambang, belum tentu mendapatkan emas atau intan yang dinginkan.

Diera yang sudah serba canggih ini telah menggeser pengertian tambang secara konvensional seperti yang dijelaskan sebelumnya. Penambang tidak lagi harus dilakukan secara fisik dengan cara mengayak dan menggali dengan alat berat yang mahal melain cukup dengan sirkuit elektronik kecil. Investor kripto mempunyai ciri unik tersendiri yang perlu dipelajari untuk mendapatkan cuan dari peluang perkembangan teknologi. Kegiatan ini tentunya bisa diremix dengan investasi saham untuk mengurangi resiko investasi karena semakin terdiversifikasi. Pada investasi saham pasti Kita tidak asing dengan istilah deviden yaitu keuntungan yang didapatkan dari pembagian laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham. Sementara itu deviden versi investor kripto adalah menambang kripto alias kerennya mining crypto.

Keduanya hampir mempunyai kemiripan yaitu pada deviden hanya bisa dibagikan jika perusahaan sedang untung. Pada menambang kripto hanya bisa mendapatkan reward jika telah melakukan validasi transaksi di jaringan blockchain. Perusahaan tidak akan membagi deviden dalam keadaan sedang merugi. Begitu pula dengan kegiatan penambang, penambang tidak akan mendapatkan imbalan jika tidak  berhasil memvalidasi transaksi di blockchain. Investor saham hanya membeli saham hingga cumdate untuk mendapatkan deviden. Sementara itu investor kripto perlu melakukan investasi dengan membeli peralatan penambang kripto. Pekerjaan menambang kripto adalah salah jenis pekerjaan freelance yang dapat dilakukan setiap orang dengan tidak terbatas waktu dan tenaga. Selain itu dapat dilakukan secara bebas tanpa ada tekanan bagaikan budak korporasi.

Dilansir dari berita emitennews, jumlah investor kripto per November 2025 terdapat 21,63 juta investor kripto. Pada waktu yang sama investor pasar modal hanya 14,5 juta investor. Banyaknya minat investasi di pasar kripto mendorong beberapa kripto dalam mencapai harga yang sangat fantastis. Contoh 1 Bitcoin sudah tembus Rp 1,5  miliar lebih dan Etherium yang mencapai Rp 43 juta lebih untuk satu kepingnya. Hal ini mendorong sebagian orang untuk melakukan aktivitas penambangan kripto karena harga yang begitu fantastis dan memberikan keuntungan yang menggiurkan.

Penambangan kripto tidak dilakukan seperti penambangan tradisional misalnya menggali dan mengayak kripto, melainkan duduk manis dengan bantuan teknologinya berupa sirkuit elektronik. Pertambangan kripto perlu mempertimbangkan berbagai hal agar tidak boncos, sebab investasi alat yang tidak sesuai menjadi penyebabnya. Contohnya harga sirkuit elektronik yang mahal tapi menghasilkan sedikit kripto atau bahkan tidak dapat, kesalahan metode penambangan, kurang keahlian teknis pada teknologi komputer dan lainnya.

Penetapan tujuan penambangan kripto menjadi sebuah dasar pertama untuk melakukan kontruksi sebuah rencana. Kegiatan penambangan diniatkan untuk bersenang-senang atau menjadi sebuah pekerjaan yang profesional. Jika dilakukan untuk sedekah bersenang-senang dalam rangka menyalurkan hobi tentunya waktu penambangan akan dilakukan secara fleksibel sesuai suasana hati. Apabila penambangan kripto dijadikan pekerjaan profesional maka harus ada kekonsistenan dan keteraturan dalam kegiatan penambangan. Seorang penambang kripto dapat menentukan sendiri kripto yang sesuai dengan minatnya, seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan kripto lainnya.

Alokasi anggaran dalam pembelian atau investasi alat pertambangan kripto harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas yang memadai agar kegiatan penambangan kripto menjadi efektif dan efisien. Alokasi anggaran investasi peralatan penambangan kripto perlu mempertimbangkan metode pertambangan yang hendak digunakan. Sebab metode penambangan dapat menjadi dasar dalam menentukan alokasi anggaran secara tepat sesuai keperluan kegiatan tambang kripto.

Secara umum terdapat 2 jenis metode tambang. Pertama metode tambang mining pool, yaitu penambangan kripto yang dilakukan secara berkelompok dengan cara menggabungkan kapasitas sirkuit elektronik tambang bitcoin. Metode mining pool, memberikan imbal hasil yang bisa dinikmati setiap hari akan tetapi perlu perangkat tambang yang cenderung mahal. Harga alat tambang dengan metode mining pool, dapat berkisar dari Rp 1 juta hingga ratusan juta.

Pada metode mining pool, dapat menggunakan metode payback periode dalam menentukan perangkat mana yang paling menguntungkan karena keuntungan yang cenderung konstanta sesuai kapasitas sirkuit. Contoh mining pool dalam di dunia nyata adalah perusahaan pertambangan seperti PT Bukit Asam TBK (PTBA) dan lainnya. Kedua ada metode tambang kripto dengan sebutan solo minning, yaitu penambangan kripto yang dilakukan oleh satu orang saja. Metode solo mining,  mempunyai biaya operasional yang lebih murah daripada metode mining pool.

Metode mining pool hanya membutuhkan kapasitas dan ukuran sirkuit yang cenderung lebih kecil. Biasanya harga sirkuit untuk menambang kripto dengan metode solo mining, hanya berkisar di harga Rp 50.000 hingga Jutaan Rupiah. Ada banyak merek sirkuit penambang kripto seperti Bitmain, Antminer, dan merek lainnya. Dimana kita mendapatkan sirkuit tersebut. Mudah saja, Kita hanya mengujungi e-commerce di internet dengan mengetikkan alat tambang kripto, miner bitcoin, solo mining, atau merek alatnya.

Misalnya di Tokopedia,  Shopee, Lazada dan sebagainya. Sebelum membelinya, Kita perlu mengetahui review sirkuit atau perangkat keras tambang kripto dengan cara membaca review di internet seperti di Google, Blogspot dan lainnya . Kita juga dapat  melihat review melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, X dan sebagainya atau komentar di e-commerce sendiri. Pada dunia nyata solo mining dapat digambarkan sebagai penambang emas tradisional yang dilakukan oleh seorang saja.

Keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam mengelola tambang kripto. Keterampilan dan pengetahuan teknis pada teknologi pertambangan kripto perlu dilatih maupun ditingkatkan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat yang dilakukan secara autodidak. Sumber belajar mengenai teknologi pertambangan kripto dapat berasal dari berbagai sumber. Contohnya buku, Blogspot, video YouTube,  anggota komunitas dan lainnya. Penambangan kripto harus lihai dalam menangani perangkat tambang yang begitu canggih dan rumit.

Penambangan kripto yang kurang cakap dalam menangani perangkat tambang kripto aja mengalami gangguan dan terhentinya aktivitas pertambangan kripto yang dilakukan. Kita dapat memanfaatkan barang sekitar yang bisa digunakan dalam mendukung kegiatan tambang kripto. Contoh jika terjadi kekurangan daya listrik, Kita dapat memanfaatkan panel Surya sebagai pemasok listrik sehingga mendorong untuk menggunakan teknologi yang murah dan ramah lingkungan. Selain Kita dapat melakukan perbaikan sendiri sehingga dapat menghemat biaya operasional.

Dapat disimpulkan bahwa hal yang penting perlu diperhatikan adalah tujuan, rencana, alokasi anggaran, metode tambang, pengetahuan dan keterampilan teknologi tambang kripto menjadi sebuah kunci kesuksesan dalam mengulang cuan dari pekerjaan freelance sebagai penambangan kripto yang sejahtera dan bersahaja. Pekerjaan yang dilakukan dengan konsisten dan disiplin, maka akan memperoleh hasil tambang kripto yang optimal dalam menambah pundi-pundi rupiah. Sebaliknya pekerjaan yang tidak konsisten dan disiplin akan berakibat merugikan dan menjadi sebuah kesia-siaan belaka.