EmitenNews.com - Tiga gubernur menjadi pilihan favorit kaum milenial untuk kandidat calon presiden 2024-2029. Itu terbaca dari hasil jajak pendapat nasional lembaga survei Indikator Politik Indonesia tentang suara anak muda terkait isu-isu sosial, politik dan bangsa. Soal pemilihan presiden 2024 mayoritas mereka menempatkan tiga pemimpin provinsi: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil dalam posisi teratas.

 

Dalam paparan hasil surveinya, Minggu (21/3/2021), Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan, responden diberi pertanyaan, jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, jawabannya muncul nama Gubernur DKI Jakarta pada posisi paling tinggi, 15,2 persen. Dengan memberikan simulasi 17 nama calon yang akan menjadi presiden itu, kemudian muncul juga nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 13,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil (RK) 10,2 persen.

 

"Secara umum, sesuai temuan kami, pemilih Pak Jokowi pada Pilpres 2019 itu menyebar ke beberapa nama. Anies paling banyak, dia mendapatkan dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019," katanya.

 

Metode survei menggunakan simple random sampling sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara dan pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir. Pada survei Maret 2018-2020 itu, margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Total survei sampel yang berhasil diwawancarai sebanyak 1.200 responden warga negara Indonesia berusia 17-21 tahun.

 

Selain tiga nama itu, urutan kandidat Capres pilihan kalangan muda lainnya, yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 9,8 persen, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 9,5 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,1 persen. Selanjutnya, Menteri BUMN Erick Thohir 1,5 persen, Menteri Dalam Negeri 8. Tito Karnavian 1,2 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 1,1 persen, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

 

Tentu saja ke depan bakal lebih dinamis hasilnya. Apalagi, karena menurut Burhanuddin Muhtadi, masih lebih banyak anak muda yang belum memilih nama jika pemilu presiden dilaksanakan sekarang. Ia menunjukkan, yang tidak menjawab itu, angkanya lumayan besar, 30,5 persen.

 

Menariknya lagi, untuk pilihan partai politik, anak-anak muda memilih Gerindra 16 persen, PDI Perjuangan 14,2 persen, Golkar 5,7 persen, PKS 5,7 persen, Demokrat 5,3 persen, NasDem 2,8 persen, PKB 2,7 persen, PAN 1,2 persen, dan PPP 0,9 persen. Ini jelas tantangan bagi parpol. Karena, ternyata saat ini lebih banyak anak muda yang belum memilih partai politik jika pemilu diadakan sekarang. Sebanyak 42,8 persen masih belum menjawab pilihan parpol.

 

Saat menjadi penanggap dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan belum bisa melihat adanya representasi keinginan anak-anak muda atas calon presiden untuk Pemilu 2024. Pasalnya, kelompok milenial yang belum memilih (undecided voters) masih besar. "Sama seperti undecided anak muda terhadap preferensi parpol pilihan. Maka kita belum bisa dapatkan representasi sebenarnya."

 

Satu hal, bagi Hasto, munculnya nama-nama kandidat itu, jelas membuktikan, anak muda sekalipun mengapresiasi berjalannya kaderisasi di partai. Buktinya, kata dia, nama gubernur yang merupakan kader partai muncul sebagai kandidat potensial. "Ini menunjukkan kaderisasi partai memang harus berjalan terus sehingga muncul pemimpin baru dari kaderisasi itu." ***