EmitenNews.com - Vaksin Covid-19 AstraZeneca itu, maslahatnya jauh lebih banyak daripada mudaratnya. Karena manfaat pemberian vaksin asal Inggris itu, lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkannya, sehingga perlu tetap digunakan. Dengan pertimbangan seperti itulah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin AstraZeneca di Indonesia. BPOM menjamin keamanan khasiat dan mutu vaksin Inggris tersebut. 

 

Juru Bicara Vaksin Covid-19 BPOM Lucia Rizka Andalusia dalam konferensi pers, Jumat (19/3/2021), mengungkapkan, berdasarkan evaluasi terhadap data khasiat keamanan dan mutu vaksin maka Badan POM telah menerbitkan persetujuan penggunaan pada masa darurat, 22 Februari 2021.

 

Untuk sampai pada keluarnya izin emergency use authorization (EAU) itu, sejumlah tahapan dijalani. Antara lain evaluasi bersama tim ahli dari Komite Nasional Penilaian Obat, The National Immunization Technical Advisory Group (NITAG), ditambah beberapa ahli terkait. Hasil evaluasi khasiat dan keamanan berdasarkan data hasil uji klinik, menyatakan pemberian vaksin AstraZeneca dua dosis. Intervalnya 8-12 minggu pada total 23.745 subjek aman dan dapat ditoleransi dengan baik. 

 

BPOM telah melaksanakan pengkajian lebih lanjut bersama tim pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca di sejumlah negara di Eropa. BPOM bersama tim pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI dan ITAGI telah melakukan pembahasan pada Jumat (19/3/2021) yang menghasilkan sejumlah rekomendasi.

 

Antara lain, saat ini angka penderita infeksi virus corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) global termasuk di Indonesia masih tinggi. Karena itu, walaupun vaksinasi dapat menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), namun risiko kematian akibat virus yang dikabarkan dari Wuhan, Hubei, China itu jauh lebih tinggi.

 

Karena itu, kata Lucia, masyarakat tetap harus mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal. Intinya, manfaat pemberian vaksin AstraZeneca lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan. Dengan begitu, vaksin Inggris ini, dapat mulai digunakan.

 

Mengenai efek samping berupa penggumpalan darah seperti dilaporkan dalam studi klinik itu, menurut Lucia, umumnya ringan dan sedang atau clean 1 dan 2. Yang paling sering dilaporkan yaitu reaksi lokal seperti nyeri saat ditekan, panas, kemerahan dan gatal. Lainnya, pembengkakan serta reaksi sistemik seperti kelelahan, sakit kepala, panas meriang dan nyeri sendi. 

 

BPOM menyebut, dalam informasi produk vaksin AstraZeneca telah dicantumkan peringatan kehati-hatian penggunaan vaksin Covid-19 itu, pada orang dengan trombositopenia dan gangguan pembekuan darah.

 

Selain itu, hasil evaluasi khasiat menunjukkan, pemberian vaksin AstraZeneca dapat merangsang pembentukan antibodi baik pada populasi dewasa maupun lanjut usai atau lansia. Rata-rata titer antibodi atau geometri setelah dosis kedua, pada dewasa sebanyak 32 kali dan pada lansia di atas 65 tahun sebanyak 21 kali. Efikasi vaksin dengan 2 dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,1 persen.