Hari Bumi, Telisik Ini Kiprah Masmindo Satu Tahun Terakhir

Salah satu kegiatan di pabrik Masmindo Dwi Area, di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Hari Bumi 2025 menjadi pengingat kalau komitmen terhadap lingkungan hidup tidak bisa ditunda. PT Masmindo Dwi Area (MDA), bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu menanam 1000 pohon. Tindakan nyata pengelola proyek tambang emas Awak Mas Luwu itu, serentak dilakukan di Sulawesi Selatan, pada 26 April 2025.
Hajatan itu, digelar sejalan dengan surat edaran Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan Nomor: 005/574/DLHK, dengan mengusung tema “Kekuatan Kita, Planet Kita”. “Kami mengapresiasi sumbangsih MDA. Kami berharap, sinergi antara pemerintah dan dunia usaha terus berlanjut, benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Muh. Dhevy Bijak Pawindu, Wakil Bupati Luwu.
Satu tahun terakhir, PT Masmindo Dwi Area mencatat berbagai pencapaian penting dalam mempersiapkan proyek Awak Mas menuju fase produksi pada 2026. Saat ini, perusahaan tengah memobilisasi alat berat, dan telah menuntaskan pembangunan akses jalan utama menuju lokasi tambang di Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan.
Di luar kegiatan konstruksi, MDA juga menunjukkan kepedulian pada pembangunan sosial masyarakat lingkar tambang. Pada awal 2025, MDA berpartisipasi dalam program nasional Makan Siang Bergizi (MBG) dengan menyasar dua sekolah dasar di daerah terpencil. Dukungan itu, disalurkan melalui Koperasi Sipaktuo, koperasi lokal binaan MDA melibatkan petani setempat sebagai pemasok bahan pangan.
Andi Palanggi, Kepala Dinas Pendidikan Luwu, mengapresiasi langkah tersebut. Ia menyebut tindakan itu, sebagai bentuk nyata perhatian swasta terhadap pendidikan, dan kesehatan anak-anak pelosok. Kepedulian terhadap isu kebencanaan juga menjadi fokus MDA. Bersama Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP), MDA meluncurkan program Desa Tangguh Bencana (Destana) Latimojong, wilayah rawan bencana.
Andi Baso Tenriesa, Kepala BPBD Luwu, menilai program itu, sangat membantu kesiapsiagaan masyarakat, mengingat keterbatasan anggaran pemerintah daerah. Sejalan dengan itu, MDA juga menggandeng Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk melakukan kajian kebencanaan di Luwu. Hasil kajian dipaparkan pada Maret 2025, menjadi bahan penting untuk memperkuat perencanaan mitigasi bencana daerah ke depan.
Nah, dari sisi ekonomi, keterlibatan pengusaha dan tenaga kerja lokal terus diperkuat. Sejumlah perusahaan lokal seperti Puma Jaya Utama, Alonzo Trimulya, Piranti Jagad Raya, dan CV Belia Persada telah bergabung dalam berbagai kegiatan pendukung konstruksi Awak Mas. MDA juga membentuk koperasi pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan internal proyek, seluruhnya berbasis hasil pertanian masyarakat Latimojong.
Mustafa Ibrahim, Kepala Teknik Tambang MDA, menegaskan proyek itu, tidak hanya bertujuan menghasilkan emas, tetapi juga mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi lokal. ”Kami ingin manfaat proyek ini terdistribusi merata, membuka peluang baru, dan menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan Kabupaten Luwu,” ungkapnya.
Sebagai informasi, proyek Awak Mas memiliki cadangan emas sekitar 1,5 juta ton, dengan target produksi akan dimulai pada 2026. MDA berharap proyek itu, menjadi salah satu jawaban tantangan sosial ekonomi Luwu. Saat ini, Luwu menghadapi angka kemiskinan 11,70 persen berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2024, dan tingkat pengangguran 1,14 persen.
Menyusul serangkaian inisiatif telah dilakukan sebelum produksi dimulai, MDA berusaha membuktikan investasi tambang bisa berjalan berdampingan dengan pemberdayaan sosial, lingkungan, dan ekonomi. Bukan sekadar bisnis, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif membangun masa depan lebih baik untuk Kabupaten Luwu. (*)
Related News

5 Tips Hadapi Volatilitas Kripto! Upbit Himbau Dana Darurat Prioritas

Aksi Premanisme di BYD Subang, Hanya Salah Satu Gangguan Ormas

Penyaluran Kredit Baru Triwulan I Masih Tumbuh Positif

OJK Minta LJK Hati-hati Kelola Risiko Perlambatan Ekonomi

US - ASEAN Business Council Sambut Positif Dialog Indonesia - AS

Transaksi Alkes Produksi DN di e-Katalog Meningkat Hingga 48 Persen