Dalam dunia pasar modal yang semakin kompleks, peran liquidity provider semakin terasa. Mereka mungkin tak selalu mendapatkan sorotan, namun tanpa mereka, pasar saham bisa kehilangan kestabilan yang dibutuhkan untuk berjalan dengan sehat. Sebagaimana FCA menunjukkan, meskipun saham dapat mengalami koreksi besar, tanpa penyedia likuiditas, harga saham bisa jatuh jauh lebih dalam, merugikan banyak investor.

Ke depan, pasar modal Indonesia perlu terus mengedepankan transparansi dan integritas. Dengan membangun pasar yang lebih efisien dan stabil, peran liquidity provider harus lebih dihargai. Pada akhirnya, pasar saham yang sehat bukan hanya tentang volatilitas dan hype, melainkan tentang bagaimana menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi semua pihak—dari perusahaan hingga investor. Di dunia yang semakin terhubung ini, pasar modal harus tetap menjadi tempat yang rasional dan bertanggung jawab, bukan sekadar arena spekulasi yang berisiko besar.