RS Kardiologi Emirates-Indonesia Segera Dibangun di Solo Technopark

EmitenNews.com - Pemerintah Uni Emirates Arab bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia akan membangun Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo Technopark. Pembangunan RS jantung dan pembuluh darah ini merupakan wujud komitmen kedua negara untuk saling dukung dalam menciptakan pelayanan kesehatan.
Siaran pers Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan pendirian rumah sakit Kardiologi Emirates-Indonesia tersebut bertujuan mempermudah warga di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mengakses fasilitas kesehatan, khususnya berkaitan dengan kesehatan jantung.
Rumah sakit tersebut akan dibangun dengan kapasitas 100 bed atau tempat tidur dan dioperasikan khusus untuk spesialisasi jantung/kardiovaskular, yang diharapkan dapat beroperasi pada Oktober 2024.
Dalam pembangunan fasilitas tersebut, diharapkan pula industri alat kesehatan Indonesia dapat turut berpartisipasi, utamanya dalam penyediaan sarana dan prasarana penunjang layanan kesehatan seperti hospital bed, operating table, hingga peralatan teknologi.
Di sela menghadiri Arab Health 2024 yang berlangsung pada tanggal 29 Januari-1 Februari 2024 di World Trade Center Dubai, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier bertemu dengan Special Advisor Dubai Health Authorithy (DHA) Dr. Younis Mohammed Kazim.
Dalam pertemuan itu keduanya berdiskusi mengenai potensi alat kesehatan asal Indonesia untuk bekerjasama dengan otoritas kesehatan di Dubai. Dalam sambutannya pada Forum Bisnis Alat Kesehatan, Kazim menyampaikan bahwa Dubai memiliki 52 rumah sakit bertaraf internasional dan akan membangun setidaknya empat rumah sakit baru pada tahun 2024.
“Saya percaya bahwa industri alat kesehatan di Indonesia akan berkembang pesat di masa mendatang, apalagi jika melihat potensi Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa,” papar Kazim di hadapan pelaku usaha sektor kesehatan Indonesia.
Kazim menilai Dubai memiliki kemiripan dengan Indonesia dalam pengembangan sektor kesehatannya dan saya yakin Indonesia juga mampu sukses dalam mengelola pelayanan kesehatan bagi warganya.(*)
Related News

Melambat, Tapi 18 dari 23 Subsektor Industri Masih di Zona Ekspansi

Pasokan Terbatas, HPE Konsentrat Tembaga Juli Naik Jadi USD4.684,41

Hari ini Harga BBM Jenis Pertamax Naik Jadi Rp12.500 per Liter

Harga Emas Antam Hari ini Bergerak Naik Rp16.000 per Gram

Patenkan Harga Rp190 per Lembar, Ini Jadwal IPO CDIA

Negosiasi Dagang dengan Trump, Indonesia Serahkan Tawaran Kedua